BOYOLALI - Semangat juang dan kebersamaan antara prajurit dan rakyat kembali dihidupkan melalui tradisi Gerak Jalan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ) dalam rangka memperingati Hari Juang ke-76 Infanteri Tahun 2024. Upacara serah terima simbol peleton berlangsung khidmat di Dukuh Nglampok, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, pada Selasa malam (18/12/2024).
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kajari Kabupaten Boyolali, Tri Anggoro Mukti, S.H., M.Krim., yang memimpin serah terima simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya dari Yonif 405/Surya Kusuma kepada Yonif 403/Wirasada Pratista.
Baca juga:
Kanwil Kemenkumham Jateng Laksanakan FGD
|
Acara ini juga dihadiri oleh Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd., M.Han., beserta jajaran TNI lainnya, yang turut menyaksikan momen bersejarah ini.
Serah Terima Simbol Penuh Makna
Upacara serah terima simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya melibatkan berbagai atribut penuh makna, di antaranya:
- 2 pucuk senjata LE dengan sangkur terhunus.
- Tabung amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman.
- Tabung ikrar Korps Infanteri.
- Bendera Korps Infanteri dan lambang Kodam IV/Diponegoro.
- Tas administrasi.
Prosesi simbolis ini ditutup dengan penandatanganan naskah serah terima oleh komandan peleton masing-masing di hadapan inspektur upacara.
Kajari Boyolali: “Nilai Juang Harus Selalu Hidup”
Dalam amanatnya, Kajari Boyolali, Tri Anggoro Mukti, S.H., M.Krim., menekankan pentingnya menjaga semangat dan nilai-nilai juang yang diwariskan oleh para pahlawan, terutama Panglima Besar Jenderal Soedirman.
“Pelaksanaan Gerak Jalan Peleton Beranting YWPJ ini bukan sekadar tradisi, tetapi wujud penghormatan kepada jasa-jasa para pahlawan. Nilai-nilai kejuangan, seperti semangat tanpa pamrih, keberanian, pantang menyerah, dan kedisiplinan, harus terus ditanamkan dalam setiap diri prajurit, ” tegasnya.
Kajari juga mengingatkan peserta peleton untuk menjaga kekompakan, menghormati rakyat, dan menjunjung tinggi kehormatan Kodam IV/Diponegoro.
Mengenang Palagan Ambarawa
Gerak Jalan Peleton Beranting YWPJ menjadi momen refleksi sejarah Palagan Ambarawa, di mana semangat juang rakyat dan TNI bersatu untuk melawan penjajah. "Semangat kemanunggalan TNI dan rakyat harus terus dirawat, karena seperti kata Panglima Besar Jenderal Soedirman, tentara dan rakyat adalah ibarat ikan dan air yang tidak dapat dipisahkan, " tambahnya.
Kebersamaan TNI dan Rakyat
Selain upacara simbolis, setiap titik pergantian pasukan dimanfaatkan sebagai momen untuk bersilaturahmi dengan masyarakat setempat. Prajurit berinteraksi langsung dengan warga, menciptakan suasana hangat dan penuh persaudaraan.
Di akhir amanatnya, Kajari menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang mendukung kegiatan ini. “Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat. Selamat bertugas bagi peleton yang akan melanjutkan perjalanan, jaga keselamatan dan kehormatan hingga tiba di tujuan.”
Tradisi Gerak Jalan Peleton Beranting YWPJ ini kembali menjadi bukti nyata semangat kejuangan, kedisiplinan, dan kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam menjaga kehormatan dan keamanan bangsa. (Agus RK)